Entah apa yang ada di kepalamu. Kau selalu membuat kejutan kecil yang besar.
Aku selalu mengamini pengaminanmu atas kata-kataku, kau pun sama, selalu mengamini pengaminanku atas doa-doamu. Kau selalu memandang sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda.
Hari ini, ketika kita membicarakan tentang masa depan, aku bertanya, "Siapa yang akan kau nikahi?"
Kau diam.
Aku mengulangi pertanyaanku dengan nada sedikit meninggi. Kau tetap diam.
Aku kembali mengulangi pertanyaanku dengan nada yang lebih meninggi lagi. Kau masih saja diam.
Kembali aku menanyakan pertanyaan yang sama untuk kali keempat. Kali ini kau menjawabnya, bukan dengan kata. Namun dengan sebuah kecupan manis.
Kau tahu? Kau selalu melakukan hal-hal kecil yang mampu membuatku bahagia setiap harinya.
Kini, aku selalu berdoa kepada Tuhan. Agar Tuhan pun mengamini pengaminan kita.
Semarang, 30 Mei 2015; 02:04
Aku tulang rusukmu, kau tulang punggungku.
Aku selalu mengamini pengaminanmu atas kata-kataku, kau pun sama, selalu mengamini pengaminanku atas doa-doamu. Kau selalu memandang sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda.
Hari ini, ketika kita membicarakan tentang masa depan, aku bertanya, "Siapa yang akan kau nikahi?"
Kau diam.
Aku mengulangi pertanyaanku dengan nada sedikit meninggi. Kau tetap diam.
Aku kembali mengulangi pertanyaanku dengan nada yang lebih meninggi lagi. Kau masih saja diam.
Kembali aku menanyakan pertanyaan yang sama untuk kali keempat. Kali ini kau menjawabnya, bukan dengan kata. Namun dengan sebuah kecupan manis.
Kau tahu? Kau selalu melakukan hal-hal kecil yang mampu membuatku bahagia setiap harinya.
Kini, aku selalu berdoa kepada Tuhan. Agar Tuhan pun mengamini pengaminan kita.
Semarang, 30 Mei 2015; 02:04
Aku tulang rusukmu, kau tulang punggungku.