Kita sua agar tak jelabak, hingga datang kelak. Kita akan menyumpal mulut-mulut mereka yang berdecak tidak. Kita akan kacak sambil terbahak dihadapan mereka yang pelak.
Cara mereka mengartikan sorotmu, berbeda dengan caraku. Cara mereka mengeja gerakmu, berbeda dengan caraku. Mereka tak paham bahwa ada milyaran hal yang mereka kira nihil.
Kau ibarat kebun di belakang rumah. Teduhmu tak nampak. Hijaumu tak kasat. Rindangmu hanya untuk sang pemilik rumah -aku.
Semarang, 24 April 2015, 01:56
Hari masih belia.
Didedikasikan untuk sosok yang mendekap tapi tak menyekap, mas Adji. Tetaplah menggenggam tanganku di depan teman-teman dan orangtuamu.
Footnote:
*ceracak: ce-ra-cak, ber-ce-ra-cak v bercerancang
➡cerancang: ce-ran-cang, ber-ce-ran-cang-an v y tajam (tinggi-tinggi)
*gelakak: ge-la-kak v tertawa gelak-gelak
*gelatak: ge-la-tak a cerewet; banyak mulut
*jelabak: je-la-bak ark v, ter-je-la-bak v roboh; runtuh
*kacak: ka-cak a 1 tampak gagah; cegak; 2 angkuh; pongah
*pelak: /pélak/ a salah; keliru; luput
0 comments:
Post a Comment