[Verse 1]
Dua tangan terkatung ingin memeluk
tubuh yang digilas hidup yang buas
Meraih yang ringkih
Merengkuh membuat utuh
Digapai penuh kayuh
[Verse 2]
Tubuh itu datang dengan kasih sayang
Diombang dan ambing zaman
kejam nan muram
Maka sampailah
Ombang-ambing, katung-katung
Tak lagi karu, lalu...
[Reff]
Akulah fajar yang muram
Sembunyi di punggung mendung
Tak ingin manusia puji
Sebab tumbuh dan tenggelam ialah milik mendung, kau
[Verse 3]
Menjadi penopang yang utuh dan sungguh
Entah pagi pun petang tak pernah rapuh
Kau menanti aku
Menjadi tameng yang kokoh
Akulah sang beruntung
[Bridge]
Tetaplah menjadi mega
entah putih, abu, pun jingga.
Semarang, Februari 2018
Seindah kata,
akan lebih sempurna bersama nada.
0 comments:
Post a Comment