Tuesday, 30 April 2013

Ragu yang Merindu

Kita bertemu dalam sendu
Saling menunggu
Hingga rindu perlahan melebur jadi ragu
Masih saja aku menangis tanpa sedu

Airmataku kering dalam hingar
Lukaku beku dalam bingar
Hingga rasa manisku luruh jadi hambar
Masih saja kau enggan mengejar?

Apa kau tahu?
Barisan do'a yang kupanjat terselip namamu
Serpihan harap diam-diam masih menggebu
Masih saja kau pura-pura tuna rungu?

Kisah kita tampak menarik
Setiap sudutnya terlihat apik
Tapi nyatanya terbalik
Didalamnya ada luka yang mencabik-cabik

Kau ku ibaratkan pelangi
Datang selepas hujan, sebentar, kemudian pergi
Namun aku masih berdiri disini
Menanti hujan hingga pelangi datang lagi

Rinduku terbang tinggi
Menyulam awan yang selalu sendiri
Menemaninya dalam sepi
Hingga melebur, tumpah menjadi hujan ini

Sayapku patah
Hatiku goyah
Jiwaku lelah
Ragaku ingin rebah
Terkadang ingin pasrah
Tapi tenang, sayang...
Aku tak pernah menyerah...


Semarang, 29 April 2013
Penulis: Resla Aknaita Chak

Share:

0 comments: