Thursday, 7 November 2013

Tikde

Detik yang lalu
Kau, yang kutunggu tanpa jemu
Masih mematung di depan pintu
Seolah menungguku untuk membenarkan letak leher kemejamu
Terlalu

Detik kali ini
Kau pergi tiada permisi
Padahal belum sempat kubenarkan letak leher kemejamu dengan teliti
Kau beranjak, aku masih di sini
Kasihan sekali

Detik yang akan datang
Kau tak juga kelihatan
Akankah kau masih ingin memintaku membenarkan letak leher kemejamu, sayang?
Kau hilang, aku menunggumu pulang
Betapa malang

Ternyata, rindu sepihak lebih menyeramkan
Ketimbang menggigil di tengah malam sendirian


Semarang, 21 Oktober 2013
00:23 AM



Penulis:
Resla Aknaita Chak

Share:

0 comments: