Detik yang lalu
Kau, yang kutunggu tanpa jemu
Masih mematung di depan pintu
Seolah menungguku untuk membenarkan letak leher kemejamu
Terlalu
Detik kali ini
Kau pergi tiada permisi
Padahal belum sempat kubenarkan letak leher kemejamu dengan teliti
Kau beranjak, aku masih di sini
Kasihan sekali
Detik yang akan datang
Kau tak juga kelihatan
Akankah kau masih ingin memintaku membenarkan letak leher kemejamu, sayang?
Kau hilang, aku menunggumu pulang
Betapa malang
Ternyata, rindu sepihak lebih menyeramkan
Ketimbang menggigil di tengah malam sendirian
Semarang, 21 Oktober 2013
00:23 AM
Penulis:
Resla Aknaita Chak
0 comments:
Post a Comment