PUZZLE
Kamu suka musik, aku suka nulis.
Kamu suka nyanyiin aku, aku suka nulis tentang kamu.
Kamu suka film, aku suka buku.
Kamu suka ngefoto, aku suka difoto.
Kamu suka kuning telur, aku suka putih telur.
Kamu suka Manchester City, aku suka Manchester United.
Kamu surealis, aku realis.
Dalam lingkup perbedaan yang masih sejalan, kita memilih untuk saling melengkapi ketimbang saling menggurui.
Kau lihat puzzle itu? Seperti kau dan aku. Aku membutukanmu sebagai wadah, kau membutuhkanku sebagai isi.
Tak bisa asal memilih keping. Tak bisa asal merebah pada wadah.
Seperti sudah ditakdirkan sejak entah.
Seribuempatpuluhempat minggu lebih telah asik bermain puzzle.
Kini, kau menyelesaikan puzzle-mu di waktu yang amat tepat.
Karena tak ada yang tak tepat di dunia ini. Termasuk cinta.
Ah, lagi-lagi kau membuatku membicarakan tentang cinta.
Oktober, 2015.
Menuju-h.
0 comments:
Post a Comment