Segalanya runtut dan rapi dalam satu hari. Sempurna. Aku hampir tak ingin membiarkan hari ini berakhir. Kau, keluargaku, keluargamu, dan teman-temanku membuatku menjelma menjadi tuan puteri istana.
Aku masih mmabuk kue ketika semua kado tumpah di tempat tidurku. Rasanya aku langsung ingin berbaring, sepakat dengan lelah. Dari sekian banyak kado yang ruah di atas seprai, aku memperhatikan sebuah kebaya putih lengkap dengan jarik sebagai bawahannya. "Ini kebaya keluarga yang dulu dipakai Ibu," ucapmu ketika hadiah itu kau pindah-tangankan.
Bahagiaku berlipat-lipat-lipat-lipat-lipat ganda.
Terima kasih: Ibu, Bapak, Mbak Nisa, Mamas, Ibu, Papah, Titah, Vero, Yayang, Nunu, Fahmi, Hadi Fandi, Wahyu, Aris, dan semua yang tak bisa kusebut satu per satu.
21 Desember 2016
Salah satu warna dalam 21 warna, sebuah lagu karya Mamas You're
0 comments:
Post a Comment