besok, entah musim apa, ingatan akan terus tumbuh dan tambah.
berabad-abadi,
dalam percik,
rebas-rebas,
panas,
gersang,
cangkir-cangkir penuh ampas teh,
loyang dengan kerak roti,
asbak berbubuk serutu,
tangan yang menyiah rambut ke belakang telinga,
senyum yang malu namun jujur,
lengan,
rangkul,
nota-nota belanja,
hingga kalimat, "kamu mau makan apa?".
mereka akan hidup,
dalam ingat dan langkah kaki menuju pabrik memori.
tak berkesudahan.
sebab yang sudah adalah susah,
dan yang belum adalah akan.
dengan kantong ingatan yang tak habis-habis,
aku ingin terus berproses,
bersama genggaman tanganmu,
yang menuntun menuju yang hampir sempurna.
Desember 2018
0 comments:
Post a Comment