Kau tak pernah jauh dari puisiku
Kuajak kau mampir setiap angka dua puluh hadir
Meski terkadang hanya sebatas intipan tabir
Namun, tak pernah sekalipun kau mangkir
Kupastikan kau akan selalu ada dalam baris-baris aksara yang kuramu.
Aku, kau, kita akan hidup selamanya.
Jiwa kita tak akan mati, meski raga pasti
29 Januari 2016
Kau, aroma puisi paling magis.
0 comments:
Post a Comment