adalah wajah kebungahan akan engkau —racun yang nikmat nan memikat.
Saat kau tuang anggur ke gelasku dan mu
Kulihat kau semegah lampu-lampu di atas kita
yang terang dan menarik perhatian
yang gelap jika redup
yang kutunggu saat petang jelang malam
yang tak bisa kutinggalkan saat tidur.
Jelang perempat malam,
Ketika tak sengaja aku terbangun,
Kulihat kau masih terjaga,
Menjaga aku,
yang ketakutan dikejar mimpi buruk.
Oktober 2017
sadjak ini memanglah untukmu,
yang sedang kupandang lamat-lamat.
0 comments:
Post a Comment