Lalu, kembali kita membenakan gita cinta di masing-masing telinga —kota, sendiri-sendiri. Percakapan-percakapan dalam diam tetap menyunggingkan mesem. Langkah kaki menuju kantor, kedai, taman, rumah, pikiran, hati, dan imajinasi itu selalu bergerak cepat. Ingin segera sampai, padahal pertemuan kita tak lebih dari sekadar rangkaian kata saja.
Getir,
tak ada yang bisa kupeluk kecuali kenangan. Sementara ia semakin menumpuk dan ingin meledak di dadamu, menjelma kupu-kupu di pikiranmu, terbang dan hinggap di bibirmu.
Tapi kau jangan, sebab aku benci kupu-kupu.
Kau jadi kau saja, yang memabukkan.
Di bulan cinta ini, kita bahkan tak saling mengucapkan "selamat hari kasih sayang". Sejak empat tahun lalu, kita sama-sama tak percaya pada valentine. Tak ada valentine, tak ada coklat, bunga, boneka, es krim. Yang ada adalah kita sama-sama naik 5kg :")))))) —skip.
//
aku lungsar,
rinduku layang,
padamu lungsur, sayang.
//
Februari 2019
0 comments:
Post a Comment