kerumunan menyepi, aku merayau.
racau memelan.
ini bukan sepi, bukan sunyi, bukan mati.
aku hilang, mencari tenang, meninggalkan kenang, menanggalkan rambang.
atas nama lampu-lampu yang berkedip dan musik berdipdip, aku ingin kembali pada tubuhku
—yang rindang.
di sana ribuan kenang timbun.
memapahku pada pelukan ibu dan nasihat-nasihat bapak.
aku menemukan harapan pada air mata ibu,
yang diusap punggung tangan bapak yang penuh gurat rindu.
lagi-lagi aku siuman,
betapa kosong membawaku pada harapan-harapan yang tak kunjung usai.
1 Mei 2019
0 comments:
Post a Comment