Monday, 18 January 2016

Bijaksana-Bijaksini

Setahu saya yang perlu dibagi adalah bahagia, bukan sengsara. Namun, kenyataan yang saya lihat saat ini berbeda. Memang ada beberapa orang yang masih melakukan hal tersebut (berbagi kebahagiaan), termasuk saya. Tetapi, lebih banyak orang yang justru melakukan sebaliknya.

Mereka hidup di jaman yang serbaterbalik.
Sedangka saya, hidup di jaman ketika berbagi bahagia malah dibilang pamer.

Begini,
Sepaham saya, predikat pamer muncul ketika seseorang merasa tak senang akan kebahagiaan seseorang yang lain. Dan untuk menutupi rasa iri mereka, maka mereka menyematkan predikat pamer kepada mereka yang senang berbagi bahagia.

Berbagi bahagia yang saya maksud di sini adalah berbagi dalam arti yang sebenarnya tanpa melebih-lebihkan cerita yang ada.

Maka, jangan heran ketika tak ada yang mau mendengar sengsaramu ketika kau pun enggan membagi bahagiamu.

Bijaklah dalam berbagi.
Bijaklah dalam menerima.
Bijaksana.
Bijaksini.




Semarang, 17 Januari 2016
"People nowadays,
don't know the true meaning of friendship and loyalty."
-unknown


Share:

2 comments:

Zulaevaa said...

Sukakkk. Setuju pol sama Agnaita Resla ��

Resla Aknaita Chak said...

*kecupkecupppp :-*