Kutemui pagi yang muram
di sekujur tiket perjalanan
dan koper biru lebam,
Sementara di seberang jalan
ada air mata kehilangan.
***
Yang paling tak masuk akal dari tandasnya asmara adalah jarak yang membentang dan rindu yang tak lagi garang. Kau, dan tiket yang kau jadikan senjata, menusukku tiba-tiba. Sungguh, segala bahagia yang kau jejalkan, ingin buru-buru kumuntahkan.
28/09/17
Pada badan pesawat di langit biru yang memelukmu —yang tak lagi memelukku.
0 comments:
Post a Comment