Friday, 1 March 2013

Ketika Sabarku Dibalas dengan Kejenuhanmu

Aku menunggumu. Menunggumu pulang ke kotaku.
Seketika aku menjadi orang yang paling bahagia saat kau datang.
Sebisa mungkin tak kubuat pertengkaran dalam setiap kesalahan kecilmu. Kenapa? Karena aku ingin ke-utuh-an dalam jarak yang tak terhingga ini.

Jika aku hanya meminta sebuah perhatian darimu, apakah permintaan itu terlalu tinggi?
Lalu jika aku hanya meminta pengertianmu saja, apakah permintaan itu juga terlampau tinggi?
Kumohon, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi...

Seketika satu kata itu membuatku menyerah...
"Jenuh"
Bisa-bisanya kau merasakan kejenuhan saat aku bersusah payah membangun sabar.

Sekarang, aku hanya menjawab apa yang harus aku jawab. Tanpa banyak bertanya. Tanpa banyak meminta....

[*]
Telah jauh kumendaki, sesak udara di atas puncak khayalan..
Telah jauh kuterjatuh, pedihnya luka di dasar jurang kecewa...
Dan kini sampailah aku disini yang cuma ingin diam, duduk di tempatku..
Menanti seorang yang biasa saja.
Segelas air di tangannya kala ku terbaring, sakit...
Yang sudi dekat, mendekap tanganku.
Mencari teduhnya dalam mataku, dan berbisik, "Pandang aku, kau tak sendiri, Dewiku...."
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu Dewi yang lelah bermimpi, dan berbisik, "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."



Semarang, 02 Maret 2013



  -[*] penggalan lagu Dee 
Share:

0 comments: