Sunday, 10 March 2013

"Selamat Tinggal, Wahai Hati yang Seharusnya Tetap Tinggal..."

Bukan aku yang menginginkannya. Bukan. Tapi hatiku.
Hatiku sudah terlalu sendu untuk sebuah cinta yang semu.
Hatiku sudah terlalu pilu untuk sebuah rindu yang terlalu menggebu.
Hatiku sudah lelah menunggu untuk sebuah hati yang tak kunjung merindu.
Hatiku sudah terlampau risau untuk di gerayangi cemburu.

Rinduku tak pernah usai. Pun tak pernah benar-benar ter-tawar. Hatiku terlanjur mengambil keputusan sebelum rinduku sempat tertumpahkan.
Rinduku biar saja tetap menjadi rindu. Toh, nantinya akan mengembun sedikit demi sedikit.

Bukan salahmu.
Bukan salahku.
Bukan salah jarak.
Bukan salah siapa-siapa.

"Cinta yang tak lagi sama." pikirku.
"Lalu, ada berapa macam cinta? Sampai-sampai cinta kita sudah bebeda? Dan tak lagi sama?" tanyaku pada hatiku sendiri.

Aku muak.

Air mataku tak pernah benar-benar meluap. Hanya mampir lewat di sudut mataku. Gantinya adalah rasa sesak disini, dalam hati.

Aku seperti berjuang sendirian. Merindu sendirian. Sakit sendirian.
Aku kehilangan.
Lalu, apakah kau juga merasakan kehilangan yang sama?
Atau lagi-lagi, cuma aku saja yang merasakannya?

Inikah rasanya tersia-sia?



Semarang, 11 Maret 2013

 -Resla Aknaita Chak []
Share:

0 comments: