Thursday, 6 November 2014

Teduh

Kurengkuh udara tanpa suara
Kuseduh sejuk hingga ke pelupuk
Aku ladang gersang yang sekadar ingin tenang
Dalam naungan ribuan ilalang

Daun jatuh
Senja runtuh
Angin rusuh
Gaduh...

Ketika pagi menyapa
Aku telah sampai pada cangkir kedua
Suara burung menggema
Aroma embun menggoda
Tenang yang kuterka telah bersemayam dalam jiwa
Tenang yang kucari telah bermukim dalam hati

Apa yang lebih surga dari ini?

Semarang, 04 Oktober 2014; 03:42 am
Catatan di suatu pagi buta tanpa cinta penuh cita.
Share:

0 comments: