Kurengkuh udara
tanpa suara
Kuseduh sejuk
hingga ke pelupuk
Aku ladang
gersang yang sekadar ingin tenang
Dalam naungan
ribuan ilalang
Daun jatuh
Senja runtuh
Angin rusuh
Gaduh...
Ketika pagi
menyapa
Aku telah sampai
pada cangkir kedua
Suara burung menggema
Aroma embun
menggoda
Tenang yang
kuterka telah bersemayam dalam jiwa
Tenang yang
kucari telah bermukim dalam hati
Apa yang lebih surga dari ini?
Semarang, 04 Oktober 2014; 03:42 am
Catatan di suatu pagi buta tanpa cinta penuh cita.
0 comments:
Post a Comment